Recent comments

  • Breaking News

    SPBU Lebih Mengutamakan Jerigen dan Drum Dari Pada Pengantri Umum

    Antrian puluhan drum di SPBU.

    Kapuas Hulu, [Uncak.com] - Antrian kendaraan roda dua dan empat baik pengguna BBM Premium maupun BBM Solar bebarapa pekan terakhir mulai ramai mengantri hingga berjam jam di SPBU yang terdapat di beberapa Stasiun Pengisisn Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kapuas Hulu.

    Panjangnya antrian pengisi Solar dan Premium ini bukan sebagai pertanda mulai langka bahan bakar kendaraan tersebut, melainkan menjadi sebuah gambaran betapa maraknya pelangsiran atau pengerit dengan menggunakan jerigen bahkan drum yang bercokol di SPBU setiap hari, hingga mengganggu mobilisasi kendaraan umum yang ingin mengisi BBM.

    Maklum para pengerit rebutan antri dengan para pengguna BBM pada umumnya sehingga membuat pengantri tak dapat jatah BBM yang seharusnya SPBU lebih mengutamakan pengantri umum. Bahkan maraknya antrian pengerit ini mengakibatkan tingginya harga bahan kedua bahan bakar itu sendiri ditingkat eceran yang disebabkan ada permainan harga ditingkat pengerit dan SPBU.

    Dari pantauan Media ini, di sejumlah pengecer Premium atau kios-kios banyak yang tutup sehingga harga melambung tinggi dengan harga berkisar Rp8 ribu sampai Rp10 ribu per liternya di beberapa kios pengecer.
    Antrian jerigen para pengerit.

    Selama ini pihak pengelola SPBU lebih mengutamakan pengerit sehingga kendaraan roda dua dan empat sering tidak kebagian BBM. Antrian BBM terutama untuk jenis premiun dan solar seperti yang terjadi di SPBU Kedamin Jaya Jalan Lintas Timur Kecamatan Putussibau Selatan Kapuas Hulu yang berlangsung setiap buka dan sudah berlangsung lama.

    Namun Pemerintah Daerah, Instansi terkait dan Polisi tidak berupaya mengatasi permasalahan itu. Padahal kontor Polsek Kecamatan Putussibau Selatan bersebelahan langsung dengan SPBU tersebut, tentu lebih mengetahui aktifitas disitu yang mana diketahui juga terdapat beberapa temuan media ini banyak kegiatan yang menyimpang atas penyuplaian BBM nya.

    Menurut Saiful (Mun) warga Putussibau yang mengantri saat ingin membeli premium untuk mengisi motornya mengatakan, bahwa dirinya bersama pengantri lainnya saat hendak mengisi BBM jenis premium, pihak SPBU mengatakan sudah habis.

    “Tapi kalau dilihat untuk mengisi jerigen dan drum ada, sehingga membuat beberapa pengantri roda dua mengeluh dengan tabiat pihak SPBU seperti itu yang tidak mengutamakan pengantri motor dan mobil umum,” ungkapnya.

    Tampak juga ratusan jerigen dan drum dalam truk tengah diisi dan terisi penuh karena ada jatahnya, sehingga banyak motor dan mobil umum yang datang tidak bisa mengisi dan dilayani, dengan alasan minyak habis, jelasnya.

    Munculnya kembali para pelansir BBM di SPBU itu karena polisi tidak melanjutkan penertibannya dan pelansir yang tertangkap juga tidak diberikan sanksi sehingga tidak menimbulkan efek jera, padahal di SPBU tersebut sudah terjadi kebakaran mobil pick up saat ingin mengantri BBM.
     
    [ Amrin ]

    1 komentar:

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan