Recent comments

  • Breaking News

    Warga Nanga Tubuk Lahirkan Anak Kembar Dua Kali Berturut-Turut

    Aruvendi dan Fransiska Yulia Olivia (Pasutri) sedang memangku si kembar serta beberapa yang berkunjung.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Pasangan Suami-Istri (Pasutri) Aruvendi dan Fransiska Yulia Olivia Warga Desa Nanga Tubuk Kecamatan Kalis Kabupaten Kapuas Hulu, telah 2 (dua) kali berturut-turut melahirkan anak kembar.

    Anak kembar pertama kalinya yang dilahirkan oleh Pasutri tersebut tepatnya 10 Agustus 2004 lalu, berjenis Kelamin Laki-Laki bernama Febriawan (Abang) dan Ferry Fransisko (Adik). Namun sangat disayangkan, Febriawan meninggal dunia pada saat berumur 4 (Empat) Bulan, ujar Aruvendi dan Fransiska kepada Wartawan Uncak.com, ketika ditemui langsung di rumahnya, Sabtu (11/3/17).

    Lebih lanjut Vendi mengatakan bahwa anak kembarnya yang lahir untuk kedua kalinya ini berjenis kelamin perempuan bernama Jesiliani Mikha (Kakak) dan Jesiliana Mitha (Adik) dan jarak kelahirannya hanya berselang beberapa menit saja. 

    Keduanya lahir pada tanggal 31 Januari 2017 lalu dengan selamat dan dalam kondisi normal, meskipun proses melahirkan dengan cara tradisional, yakni hanya dibantu oleh Bidan Kampung saja, sekedar untuk pertolongan pertama sebelum Bidan Puskesmas datang, ungkapnya.

    "Bidan dari Puskesmas Kecamatan Kalis telat datang, mungkin karena jarak tempuh yang cukup jauh. Sementara istri saya sudah benar-benar mau melahirkan, makanya bidan kampung yang menolong pertama kali. Bidan puskesmas datang setelah istri saya sudah melahirkan, namun perawatan setelah bayi lahir sudah ditangani dengan cara medis oleh bidan tersebut," jelas Vendi.

    Meskipun kondisi kehidupan dari segi ekonomi Pasutri tersebut cukup memprihatinkan, hanya berpenghasilan rendah yaitu sebagai petani karet dan padi yang hasilnya bergantung pada faktor alam atau cuaca serta tempat tinggalnya pun serba sederhana, namun keduanya sangat bersyukur, sebab di Karuniai si buah hati kembar. "Saya sangat bersyukur dengan hadirnya si kembar ini di kehidupan kami," ungkapnya dengan rasa senang.

    Adapun yang dikeluhkan oleh Vendi tentang kondisi ekonominya yang morat-marit saat ini, yakni dimana dia harus memenuhi kebutuhan anak kembarnya, "Setiap satu minggu, saya harus membeli Susu SGM yang beratnya 1 (Satu) kilogram, karena ASI Ibunya tidak mencukupi untuk dikonsumsi dua orang," katanya.

    Vendi berharap kepada Pemerintah setempat maupun Pemerintah Daerah Kapuas Hulu terutama Dinas terkait agar memperhatikan kehidupan orang-orang yang tidak mampu seperti kami ini, "Paling tidak bantuan ala kadarnya dan bantuan untuk Pendidikan serta Kesehatan bagi anak-anak kami kedepannya," tuturnya dengan penuh harap.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    kmiklan