Recent comments

  • Breaking News

    Polsek Embaloh Hilir Monitoring Pendistribusian Raskin di Desa Nanga Palin

    Kanit Intelkam Polsek Embaloh Hilir, Bripka Ikhwana Yusbar saat memonitoring pendistribusian beras di Desa Nanga Palin Kecamatan Embaloh Hilir Kab. Kapuas Hulu. 
    Kondisi beras Raskin yang sudah pudar dan berbau.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Untuk mencegah terjadinya penyelewengan dalam pendistribusian jatah beras sejahtera kepada masyarakat Desa Nanga Palin Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kanit Intelkam Polsek Embaloh Hilir Bripka Ikhwana Yusbar memonitoring saat berlangsungnya pendistribusian tersebut, Sabtu (7/10/17).

    "Jatah beras sejahtera tersebut diambil dari Kantor Bulog Putussibau dengan menggunakan kendaraan air. Setelah sampai ke tujuan, langsung didistribusikan ke desa-desa se Kecamatan Embaloh Hilir,' ujar Bripka Yusbar, Sabtu.

    Dijelaskan Yusbar,  jumlah jatah beras sejahtera untuk Desa Nanga Palin sebanyak 3.600 kg. "Jatah ini selama 6 (enam) bulan yakni dari bulan Juli hingga Desember 2017. Sedangkan masyarakat penerima jatah tersebut sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK), namun dalam pendistribusian kepada masyarakat oleh Kepala Desa Nanga Palin beserta masyarakat bersepakat dibagi rata keseluruh KK yang ada di Desa Nanga Palin yaitu sebanyak 281 KK dengan jumlah beras yang dibagi sebanyak 12,7 Kg per KK dengan harga per kilo sebesar Rp2.300," terangnya.

    Dikatakan Yusbar, dari hasil monitoring yang ia lakukan tersebut terdapat warna beras yang dibagikan kepada masyarakat sudah pudar dikarenakan beras tersebut sudah lama di simpan dalam gudang Bulog di Putussibau. "Diduga beras ini sudah lama disimpan digudang, sehingga beras tersebut sudah berwarna pudar," ungkapnya.

    Sementara itu, Herman, Kepala Desa Nanga Palin menyatakan bahwa beras tersebut pada saat dibuka di Kantor Desa Nanga Palin memang warnanya sudah pudar dan berbau. Akan tetapi masyarakat yang menerima beras tersebut tidak ada yang komplain, berarti beras itu masih bisa dikonsumsi oleh masyarakat. "Namun dikemudian hari, apabila beras tersebut dibagikan masih sama seperti beras ini, kemungkinan masyarakat akan komplain ke kantor Bulog Putussibau," ujar Herman.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan