Recent comments

  • Breaking News

    PFKPM Kapuas Hulu Kutuk Aksi Bom di Surabaya

    Khairul Amrin, Wakil Ketua DPD PFKPM Kapuas Hulu.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (DPD-PFKPM) Kabupaten Kapuas Hulu Khairul Amrin menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam dan mengutuk keras atas aksi teror bom bunuh diri yang dilakukan oleh para teroris di 3 (tiga) gereja di Surabaya, Minggu pagi (13/5/2018) kemarin, dan di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin pagi (14/5/2018) hari ini.

    Dimana aksi peledakan bom itu dilakukan di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146, dipandang sebagai aksi tak bermoral, dan tidak berperikemanusiaan.

    "Aksi teror bom bunuh diri di Surabaya itu tidak akan memecah belah kita, tetapi justru memperkuat persatuan dan kesatuan di antara kita untuk melawan segala bentuk terorisme," ujar Khairul Amrin, Senin (14/5).

    Menurut Amrin, aksi yang menyebabkan 13 warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka itu tak akan berdampak pada persatuan dan kesatuan bagi masyarakat di Kapuas Hulu. Dimana masyarakat Kapuas Hulu selalu mengutamakan rasa kekeluargaan.

    "Saya yakin aparat keamanan dapat mengusut tuntas dan menumpas aksi terorisme yang tidak beradab itu hingga ke akar-akarnya," ungkapnya.

    Amrin menyatakan kesedihannya atas tragedi itu.

    "Saya sangat sedih melihat anak-anak yang ikut menjadi korban dalam tragedi itu. Padahal mereka tidak mengerti apa-apa," ucapnya.

    Amrin menghimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu agar tetap tenang dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

    "Masyarakat jangan sampai terpancing atau terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah persatuan. Terutama isu-isu provokatif yang beredar di media sosial," imbaunya.

    Dia juga mengajak masyarakat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama.

    "Tidak ada ajaran agama apapun yang mengajarkan atau membenarkan untuk berbuat kekerasan," pungkas Khairul Amrin.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    kmiklan