Recent comments

  • Breaking News

    Tidak Kritis dan Pendiam Mudah Menerima Paham Radikal

    Kepolisian Sektor Hulu Gurung siap siaga dalam mengantisipasi masuknya paham radikal di wilayah hukumnya dengan deteksi dini dan pencegahan.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Pasca kerusuhan di Mako Brimob Depok disusul dengan aksi teror bom di 3 (tiga) gereja di Surabaya, dan terakhir bom di depan Mapolresta Surabaya, membuat publik geram bercampur marah, sehingga mengutuk aksi biadap tersebut.

    Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi, S.I.K. M.H, memerintahkan seluruh jajaranya untuk Siaga 1 (satu).

    Perintah Kapolres itu tentunya langsung dipatuhi oleh Polsek Hulu Gurung.

    Melalui Kapolsek Hulu Gurung Iptu Edy Supriyanto bersama anggota Polsek Hulu Gurung meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini.

    Sejak peristiwa itu, anggota yang melaksanakan piket, diwajibkan menggunakan rompi anti peluru.

    "Kami melaksanakan Patroli rutin di tempat strategis yang ada di Kecamatan Hulu Gurung, dan kami juga melaksanakan pengamanan ibadah, baik di gereja maupun di masjid dengan menggadeng anggota Koramil Hulu Gurung," ujar Iptu Edy dalam rilis yang diterima uncak.com, Rabu (16/5/2018).

    Dijelaskan Edy, biasanya rekrutmen dilakukan melalui tatap muka, seperti pertemuan suatu kelompok,
    ada juga rekrutmen melalui media sosial yang kini berkembang

    "Orang-orang yang direkrut cenderung submisif, mudah menerima sesuatu, tidak kritis, dan pendiam," jelasnya.

    Oleh sebab itu, Edy mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama perangi Terorisme.

    "Caranya dimulai dari kepedulian kepada keluarga, lingkungan dan segera melaporkan ke pihak berwajib jika melihat warga asing yang masuk ke lingkungan masing-masing," ungkapnya.

    Sementara itu, Kanit Intel Polsek Hulu Gurung Bripka Iskandar menyatakan, atas perintah Kapolsek, dirinya melaksanakan deteksi dini dan pencegahan dengan melaksanakan penggalangan kepada tokoh masyarakat,tokoh adat,tokoh agama, dan tokoh pemuda.

    "Kita tidak mau di Kecamatan Hulu Gurung ini kecolongan. Sebab pelaku biasanya merekrut calon berusia muda yang jiwanya kosong. Dimana mereka menjanjikan surga fiksi melalui doktrin, sehingga paham radikal tertanam lewat cuci otak," tutur Bripka Iskandar.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan