Recent comments

  • Breaking News

    Rutan Klas IIB Putussibau Panen Padi Bersama Warga Binaan

    Karutan Klas IIB Putussibau beserta jajarannya didampingi Kabid Penyuluhan Pertanian pada Dinas Pertanian setempat dan beberapa warga binaan, saat melakukan panen padi.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melaksanakan panen padi bersama sejumlah warga binaan (tahanan), Selasa (25/2/2020) pagi.

    Kepala Rutan (Karutan) Putussibau, Rio Mulyadi Sitorus menyatakan, ada beberapa lahan yang dipanen, dimana kegiatan tersebut sudah dimulai sejak 2018 lalu, namun pada saat itu masih meraba-raba apa yang harus ditanam seperti menanam jagung tapi gagal.

    Kemudian lanjut dia, pada 2019 berhasil dalam bertanam padi.

    "Ini merupakan proses pembinaan bagi warga binaan, dimana pihaknya tidak hanya sekedar melakukan proses penahanan semata, sebab hal seperti ini dilakukan agar bermanfaat bagi warga binaan itu sendiri ketika bebas nanti," ujar Rio Sitorus.

    Sitorus menjelaskan, lahan yang digunakan tersebut bukan milik Rutan, melainkan milik warga setempat yang berbaik hati untuk memberikan lahannya dengan menggandeng Dinas Pertanian setempat

    "Kedepannya kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat terutama untuk pengadaan bibit, pupuk, pengolahan, mengatasi hama dan lain sebagainya, agar hasilnya lebih baik dan berkualitas," terang Sitorus.

    Menurut Sitorus, Dirjenpas sudah mencanangkan pada tahun 2020 kepada jajarannya untuk melakukan hal-hal positif bagi warga binaan terutama terkait pembinaan di bidang pertanian.

    "Saya mengpresiasi bagi kawan-kawan di sini karena telah terlebih dahulu melakukannya sehingga saat ini sudah panen," ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Pertanian pada Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, Abdul Samad, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut.

    "Ini merupakan langkah untuk mencapai kedaulatan pangan yang tidak bisa ditawar-tawar," kata Samad.

    Dikatakan Samad, hal semacam ini juga untuk memacu kepada semua agar minat bertani tinggi dimana untuk dijadikan usaha sampingan bagi siapa pun dan profesi apa pun.

    Selain itu, Samad juga memaparkan bahwa lahan basah kering tadah hujan semacam ini sangat cocok untuk komoditi tanaman padi.

    "Lahan semacam ini tidak masalah, baik untuk tanaman padi unggul maupun lokal, dimana untuk pengolahan tanah tidak masalah," ungkapnya.

    Samad berharap, agar kegiatan seperti ini bisa berlanjut.

    "Kedepannya kita akan adakan kerjasama terkait sistem teknologinya," harap Samad.

    Adapun luas lahan yang digarap oleh warga binaan tersebut yakni seluas 6 ribu meter persegi. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan