Recent comments

  • Breaking News

    Ganti Rugi Lahan Pembangunan Pile Slab Rp1,4 Milyar


                        Aji Winursito

    KAPUAS HULU - Aji Winursito Kabag Pertanahan Sekretariat Pemkab Kapuas Hulu memastikan akhir tahun ini akan dilakukan pembayaran ganti rugi lahan terhadap pembangunan pile slab yang ada di Kecamatan Kalis Kabupaten Kapuas Hulu.

    "Total ganti rugi lahan pembangunan pile slab itu Rp1,4 miliar. Kita sudah melakukan pemeriksaan berkas untuk pembayaran ganti rugi. Termasuk mengecek nomor rekening pemilik lahan," katanya, Senin (15/11/2021).
    Aji menyampaikan, ganti rugi lahan yang dilakukan Pemkab Kapuas Hulu ada 17 bidang tanah. Namun yang akan dibayarkan melalui nomor rekening ada 13 orang. Kemudian nanti dilanjutkan dengan adanya berita acara pembayaran pemilik tanah dengan Pemkab Kapuas Hulu.

    "Soalnya ada 4 bidang tanah itu dengan satu nomor rekening," ucapnya.

    Lanjut Aji, hingga hari ini pihaknya masih menunggu evaluasi APBD Perubahan dari Pemerintah Provinsi, jika hal tersebut selesai baru pihaknya melakukan pengajuan pembayaran ganti rugi lahan.

    "Upaya pendekatan ini terus kita lakukan sehingga mereka mau mendukung program pemerintah. Harapan kita nanti segera terbayarkan sehingga proyek ini tidak ada lagi masalah terkait lahan," ujarnya.

    Sebelumnya Daniel Oxtora, PPK 32 Kalbar Pembangunan Pile Slab menyampaikan, Pile Slab akan dibangun sepanjang 750 meter dan lebarnya 8 meter. Sementara untuk nilai kontrak pembangunan Pile Slab ini adalah Rp60,7 miliar. Proyeknya dilakukan secara multiyears.

    “Kontrak itukan 1 September 2021 dan selesainya itu di bulan Agustus 2022,” katanya.

    Daniel mengatakan, saat ini penyediaan tiang pancang untuk pembangunan sudah berjalan. Diperkirakan akhir November ini tiang pancang tersebut sudah berada di lokasi.

    “Untuk produksi tiang pancangnya sudah banyak juga yang jadi. Kita juga ada dikirimkan foto-fotonya,” ucapnya.

    Setelah proses produksi tiang pancang, kata Daniel, pihaknya baru akan melakukan finalisasi teknical dijustifikasi terkait item-item kebutuhan di lapangan karena biasanya ada perubahan dari desain.

    “Setelah itu baru nanti ada action-nya dari teman-teman di lapangan mulai dari pembersihan dan pengupasan lahan. Setelah itu jika tiang pancang sudah datang baru kita pasang,” pungkas Daniel. (rin)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    kmiklan