Recent comments

  • Breaking News

    Warga Perbatasan RI-Malaysia Pertanyakan Truk Sampah di PLBN Nanga Badau

    Satu unit truk sampah, yang terletak di PLBN Nanga Badau.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Warga masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, mempertanyakan keberadaan 1 (satu) unit truk pengangkut sampah yang berada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Nanga Badau.

    Dua unit bak sampah, yang terletak di PLBN Nanga Badau.
    Menurut warga, siapa pemilik sebenarnya dan siapa pula penerima manfaat pada satu unit truk pengangkut sampah tersebut.

    Atas hal tersebut, mewakili masyarakat setempat, Pemerintah Desa Badau melalui Kepala Desa Badau dan Dirut Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandiri Bersama Borneo Desa Badau, mempertanyakan pengelolaan truk sampah yang saat ini berada di PLBN Nanga Badau yang berjumlah satu unit tersebut.

    Tidak hanya satu unit truk, namun terdapat pula dua unit bak sampah, yang bertuliskan Direktorat Jenderal Cipta Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman Strategi Tahun Anggaran 2015-2017.

    “Saat ini Pemdes Badau telah melaksanakan program pengelolaan persampahan melalui BUMDes dan telah berjalan. Namun, kami masih kekurangan fasilitas yaitu truk sampah," ujar Kepala Desa Badau, Sukimin, melalui keterangan tertulis, Jumat (19/05/2023) sore.

    Dijelaskan Sukimin, berdasarkan informasi yang ia terima, satu unit truk sampah tersebut merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI) melalui PT. Pembangunan Perumahan Tbk (PP Persero) kepada masyarakat perbatasan Badau pada tahun 2017 lalu.

    “Kami telah melakukan upaya koordinasi dengan pihak-pihak yang kami anggap berkaitan, yaitu dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) PLBN Nanga Badau, bahkan kami juga sudah berkoordinasi dengan BNPP Kabupaten Kapuas Hulu pada 17 April 2023 lalu di kantor BNPP Kabupaten Kapuas Hulu dan BNPP Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 9 Mei 2023 lalu di Aula Kecamatan Badau. Tidak hanya itu, kami juga sudah berkordinasi dengan Dinas Cipta Karya Kabupaten Kapuas Hulu, namun kami tidak mendapatkan kejelasan terkait asal muasal truk pengangkut sampah tersebut apakah bisa kami manfaatkan untuk melaksanakan program persampahan," jelas Sukimin.

    Lebih lanjut Sukimin menyatakan, pihaknya melakukan upaya tersebut karena sebelum program persampahan berjalan, pihaknya telah melaksanakan beberapa kali musyawarah dengan masyarakat dan dijanjikan akan diberikan bantuan fasilitas truk pengangkut sampah yang saat ini ada di PLBN Nanga Badau dan saat itu dihadiri oleh BNPP untuk membantu masyarakat perbatasan khususnya Desa Badau dan sekitarnya melalui BUMDes Mandiri Bersama Borneo.

    "Namun, seiring berjalannya program dan waktu, ternyata janji tersebut tidak terealisasi sehingga perlu kami pertanyakan apa penyebabnya sehingga truk pengangkut sampah tersebut belum bisa kami manfaatkan untuk pengelolaan sampah di Desa Badau, dimana mereka mengaku tidak berani menyerahkannya kepada BUMDes Mandiri  Bersama Borneo Desa Badau, dengan alasan titipan dari PUPR RI melalui Dirjen Balai Terpadu Metropolitan dan ada penyerahan berupa kunci serta titipan secara lisan. Demikian kata mereka dan ada pula coret-coretan tulis tangan, namun saat ditanya dimana coretan tersebut, mereka tidak bisa menunjukkannya kepada kami," ungkap Sukimin.

    Sementara itu, Dirut BUMDes Mandiri Bersama Borneo Desa Badau, Suhendar, juga mempertanyakan keberadaan truk sampah yang tidak difungsikan tersebut.

    “Kami mempertanyakan truk pengangkut sampah tersebut, karena kami menganggap truk sampah tersebut merupakan bantuan CSR dari Kementerian PUPR melalui PT. PP Persero, untuk masyarakat perbatasan," katanya.

    Ia memaparkan, upaya-upaya yang telah dilakukan bersama Kades Badau sampai saat ini belum membuahkan hasil yang diharapkan oleh masyarakat perbatasan khususnya Desa Badau.

    “Kami tidak meminta truk pengangkut sampah tersebut menjadi kepemilikan atau aset desa (BUMDes), namun kami hanya ingin adanya bantuan dari pihak BNPP untuk membantu kami agar program persampahan ini berjalan dengan baik, dalam rangka untuk membantu masyarakat Desa Badau dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di lingkungan masyarakat," paparnya.

    Suhendar menegaskan, pihaknya akan sangat terbantu apabila truk sampah tersebut dapat difungsikan.

    “Kami akan sangat terbantu jika truk sampah tersebut bisa digunakan, karena akan bermanfaat bagi masyarakat perbatasan dalam mengangkut sampah," ungkapnya. (Noto)

    1 komentar:

    1. Kami sebagai masyarakat badau sangat mengharapkan sekali seandainya truk sampah yg ada di PLBN badau dapat difungsikan sebagaimana yg diharapkan oleh warga masyarakat badau untuk mengangkut sampah yg saat ini Bumdes desa Badau melakukan program persampahan, apalagi saat ini Bumdes masih minim dengan kendaraan dan hanya mengandalkan kendaraan kecil (tosa) utk mengangkut sampah dari badau sampai TPA badau yg jaraknya sangat jauh dan kondisi jalan yg agak kurang baik sedangkan sampah yg ada di desa badau sangat banyak, semoga mendapat perhatian bagi pihak2 yg terkait.. 🙏🙏

      BalasHapus

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad