Baru Selesai Dibangun, Ruas Jalan Nasional di Wilayah Perbatasan Rusak Parah
![]() |
Kondisi ruas jalan nasional (Badau - Empanang) di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia di Kapuas Hulu, Kalbar yang rusak parah. |
KAPUAS HULU, uncak.com - Pembangunan ruas jalan nasional yang berada di wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia yang menghubungkan antara Kecamatan Badau dan Kecamatan Empanang di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat alami rusak parah.
Tampak di beberapa titik kerusakan ruas jalan tersebut banyak yang sudah berlubang tanpa diperbaiki oleh pihak PT Adhi Karya yang juga merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dengan kerusakan yang diduga tidak beresnya pengerjaan ruas jalan tersebut oleh PT Adhi Karya selama kurang lebih setahun banyak dikeluhkan masyarakat perbatasan karena belum lama dikerjakan sudah rusak parah sehingga harus diusut tuntas untuk di proses secara hukum.
Diketahui bahwa pembangunan ruas jalan sepanjang 33,6 kilometer dengan lebar 6 meter tersebut menghabiskan anggaran yang bersumber dari APBN tahun 2021 sebesar Rp191 miliar.
Camat Empanang, Herman Goe sebelumnya pernah menyampaikan jika ruas jalan Badau – Empanang yang belum lama dibangun PT Adhi Karya tersebut sudah mulai ada yang rusak sekitar 1 kilo meter tepatnya disimpang empat PT SKK.
"Memang ada beberapa titik ruas jalan yang dibangun sebelumnya pun tidak ada perbaikan. Bahkan ada dua titik tampak yang rusak dan mungkin tidak lama lagi akan alami rusak serius apalagi di musim hujan seperti ini diduga akan alami rusak yang cukup parah,” tuturnya.
Dirinya berharap terhadap beberapa titik ruas jalan Badau - Empanang yang rusak agar segera diperbaiki oleh pihak perusahaan
“Kalau memang ada kelalaian pelaksana tentu harus bisa bertanggungjawab, karena masyarakat sangat resah dan merasa dirugikan,” ungkap Pane Pasogit Camat Badau.
Untuk mendapatkan pembangunan jalan di wilayah utara ini masyarakat Perbatasan harus menunggu kurang lebih 76 Tahun sejak indonesia merdeka. Namun begitu ada proyeknya malah hanya bisa bertahan seumur jagung, kata Ogit, akrap sapaannya.
"Kalau sudah rusak parah begini apakah kita harus menunggu puluhan tahun lagi untuk dapat akses jalan yang bagus, apalagi ini jalan paralel yang menjadi akses masyarakat khususnya di wilayah perbatasan, jelasnya.
Pane Pasogit juga meminta kepada dinas terkait agar dapat mengecek langsung kondisi jalan ini, dan jika ada kelalaian tentunya pihak perusahaan harus bertanggungjawab, tegasnya. (Amr)
Tidak ada komentar