Recent comments

  • Breaking News

    Dengan Mengimplementasikan K-13, SMAN 1 Bunut Hilir Targetkan UNBK

    Penerapan K-13 dengan penyampaian guru kepada siswa dengan bantuan alat media lain seperti infokus dan alat lainnya.
    Kapuas Hulu, [Uncak.com] - Kurikulum 2013 (K-13) adalah Kurikulum yang berlaku dalam sistem Pendidikan Indonesia. Dalam percobaannya tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan, seperti halnya SMAN 1 Bunut Hilir Kecamatan Bunut Hilir termasuk salah satu Sekolah yang terpilih menjadi sekolah diterapkannya K-13 dari sekian banyak sekolah jenjang SMA di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.  

    Menurut Kepala SMAN 1 Bunut Hilir Taya Sari Rahmawati,S.Pd, K-13 banyak terdapat praktek-praktek yang ditekankan pada siswa terutama praktek lapangan dengan memperhatikan lingkungan, bahkan dalam proses belajar mengajar siswa diharapkan aktif, begitu juga setiap permasalahan yang ditemukan oleh siswa langsung diselesaikan oleh siswa itu sendiri, katanya.

    “Sedangkan peran guru hanya sebagai media penyampai dan dibantu oleh alat-alat media lain seperti infokus, kartu atau card, dan lain-lain. Penerapan K-13 ini juga hanya diberlakukan pada kelas X (sepuluh) saja,” terangnya.

    Dalam menerapkan K-13 disekolah, ada beberapa tahapan guna mengimplementasikan K-13 agar guru dan siswa lebih memahami cara atau metode pembelajarannya, yaitu melaksanakan In House Training (IHT) dengan On Service dan In Service tahap I dan II, jelasnya.

    Sari menambahkan, sejauh ini untuk SMAN 1 Bunut Hilir sudah mengikuti semua tahapan yang ada. Sebab tahapan ini bagaimana para guru menerapkan pelajaran kepada siswa dengan menggunakan metode IHT tersebut yang bukan saja melibatkan siswa, tapi melibatkan juga orang tua dan lingkungan dengan menghadirkan Komite Sekolah.

    Selain itu ada tahapan supervisi atau penilaian proses belajar mengajar yang telah di On Service di sekolah rujukan, kemudian disempurnakan kembali di sekolah induk classter dimana obyeknya adalah guru mata pelajaran bersangkutan, tuturnya.

    “Terakhir adalah tahap penyempurnaan dari tahap sebelumnya. Tahap In Service ini selain memperbaiki kesalahan saat On Service, guru instruktur juga mempraktekkan cara mengajar dengan baik seperti mengevaluasi RPP serta metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan,” katanya.

    Jika Guru Mata Pelajaran di sekolah rujukan menemui masalah dalam proses belajar mengajar, maka mereka bisa melaporkan dan berkonsultasi kepada Instruktur Mata Pelajaran masing-masing dan membahas solusi, meski tahapan In Service dianggap tahapan akhir di tahun 2016 sudah selesai.

    “Ini juga yang menjadi target SMAN 1 Bunut Hilir dua tahun ke depan, untuk kelas X tahun ini adalah Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),” pungkasnya. 

    Jurnalisme Warga: [ Ijah ]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan