Recent comments

  • Breaking News

    Berantas DBD di Kapuas Hulu, Dinkes Rangkul Stake Holder


    KAPUAS HULU, Uncak.com - Demi mencegah serta memberantas penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu bekerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari Puskesmas, Muspika, Pemerintahan Desa, masyarakat dan stake holder lainnya di Kecamatan Putussibau Utara, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan Penyuluhan, serta Gotong Royong, bertempat di rumah adat Umaa' Suling, Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kalbar, Sabtu (23/9/17).

    Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu dr. H. Harisson M. Kes beserta team sebanyak 5 orang, Camat Putussibau Utara beserta Sekcam Putussibau Utara dan 6 orang Staf, Kapolsek Putussibau Utara Iptu Salmansyah beserta 6 orang anggota, Koramil 06-1206/Psb Putussibau Kota dipimpin Serma Yoyo beserta 3 orang anggota, Kepala Puskesmas Kecamatan  Putussibau Utara dr. Henny beserta team sebanyak 8 orang, Plt. Kepala Desa Datah Dian, Plt. Kepala Desa Seluan.

    Tampak pula team Pendamping Desa Kecamatan sebanyak 4 orang, petugas kesehatan pelaksana penyemprotan (Fogging) DBD dipimpin oleh Suhardiyanto SKM, M.Si selaku Kepala seksi pencegahan dan pengendalian menular beserta team sebanyak 8 orang, sejumlah Media Massa dan berbagai elemen masyarakat Desa Datah Dian dan sekitarnya, serta tamu undangan lainnya.
    "Dengan banyaknya jumlah penderita DBD selama ini, bahkan hingga menyebabkan kematian, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, agar kita semua bisa menanggulangi setiap hambatan dalam menangani DBD," ujar Plt Kades Datah Dian pada salah satu kata sambutannya dalam acara tersebut.

    Sementara itu, Camat Putussibau Utara Abdul Azis menyatakan, bahwa masyarakat tidak boleh lari atau menghindari musibah DBD ini dengan mengungsi ke ladang misalnya, melainkan harus dihadapi dan ditanggulangi secara bersama-sama. "Setiap ada musibah, harus kita hadapi secara bersama-sama, bukannya dihindari, tapi dicarikan solusi," katanya.

    Bagi keluarga yang mengalami musibah hingga menyebabkan kematian pada anaknya karena terserang DBD lanjut Camat, semoga diberikan ketabahan. "Kehadiran kami ini, untuk membantu bergotong royong dan melakukan foging atau penyemprotan nyamuk guna pencegahan penyakit DBD," terangnya.

    Camat juga menyarankan kepada warga, apabila ada masyarakat yang terkena DBD ataupun dikarenakan sakit lainnya agar segera dibawa berobat ke Puskesmas terdekat atau kerumah sakit di Putussibau.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, dr.H. Harisson, M.Kes mengatakan bahwa hal tersebut sudah bisa diramalkan dalam setiap 5 tahun kedepan bahwa akan terjadi di wilayah Kapuas Hulu. "Saya sudah menyampaikan kepada seluruh Kepala Puskesmas di setiap Kecamatan untuk memberantas nyamuk DBD. Mengenai Desa Datah Dian, menurut saya Desa ini merupakan Desa yang cukup bersih, namun tidak disangka hal tersebut bisa terjadi," ungkapnya.

    Harisson menghimbau kepada masyarakat agar selalu bersama-sama untuk melakukan gotong-royong dalam memberantas Nyamuk DBD.

    "Tidak hanya ditempat air yang tampak saja namun ditepi selokan jalan dan sekitaran rumah kita. Sebab Bupati Kapuas Hulu juga sudah menyatakan bahwa daerah kita ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus tingginya penderita DBD hingga menyebabkan kematian dua orang anak akibat DBD beberapa hari lalu," katanya. 

    Sehingga lanjutnya, dalam perawatan korban DBD dirumah sakit akan ditanggung oleh pemerintah daerah Kapuas Hulu secara gratis dan akan ditangani dirumah sakit Achmad Diponegoro Putussibau dan akan ditempatkan dikelas III, namun apabila dikelas III penuh, maka akan dipindahkan di Kelas II,  demikian seterusnya, pungkasnya.

    Pada sesi tanya jawab, Kusumawati, warga desa setempat menyampaikankan keluhannya atas pengalaman yang pernah ia rasakan pada saat korban dibawa kerumah sakit, penanganan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit kurang baik dan terkadang memungut biaya terhadap pasien DBD. "Padahal katanya pasien DBD digratiskan," kata Kusumawati penuh tanya.

    Atas pertanyaan tersebut, Camat Putussibau Utara dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu menjawab bahwa dalam hal ini bisa saja terjadi, mungkin dikarenakan miskomunikasi, namun seharusnya pasien, terutama pihak rumah sakit mestinya tidak perlu memikirkan biaya terlebih dahulu tapi mementingkan penanganan keselamatan korban yang lebih diutamakan, jawab Camat.

    Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu menjawab, bahwa pelayanan yang digratiskan tersebut hanya berlaku kepada korban atau penderita DBD bukan untuk penyakit lainnya, dikarenakan diberlakukanya status KLB, sehingga dalam perawatan korban DBD dirumah sakit akan ditanggung Pemerintah Daerah Kapuas Hulu, jawab Harisson.

    Setelah sesi tanya jawab usai, kegiatan dilanjutkan dengan Gotong Royong untuk pemberantasan DBD di rumah-rumah warga disekitar lingkungan Desa Datah Diaan. Gotong-royong tersebut diantaranya yakni pembersihan lingkungan yang diduga menjadi sarang nyamuk DBD, penyemprotan dengan mempergunakan Obat Malathion sebanyak 1,5 liter dicampur solar sebanyak 20 liter, pemeriksaan tempat penampungan air dan pemberian obat Abate.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan