Recent comments

  • Breaking News

    Suka Duka Supri, Petugas Kebersihan Kota Putussibau

    Supri.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Di tengah pandemi Covid-19, petugas kebersihan tetap bekerja menjaga kebersihan Kota walaupun ada kekhawatiran terhadap penularan Covid-19, namun tanggung jawab terhadap tugasnya itu lebih besar daripada ketakutan terhadap ancaman Covid-19.

    Kita akui, keberadaan petugas kebersihan memang jarang mendapatkan apresiasi. Namun, dapat dibayangkan jika para petugas kebersihan mengikuti imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah, maka sudah pasti sampah-sampah akan menumpuk.

    Menumpuknya sampah, tentunya akan menyebabkan lingkungan menjadi tercemar sehingga mengakibatkan munculnya wabah penyakit baru selain Covid -19.

    Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa ada profesi lain selain tenaga medis yang memiliki peranan penting pula dalam perang melawan Covid-19 yakni petugas kebersihan.

    Seperti halnya keberadaan salah seorang petugas kebersihan di Kota Putussibau, Kapuas Hulu ini yaitu Supri (49), yang merupakan tenaga kontrak di Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

    Pria yang berasal dari Pulau Jawa, yang tinggal di Desa Kedamin Darat, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu tersebut mengaku sudah sejak Juli 2017 lalu bekerja sebagai tenaga kontrak di Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kapuas Hulu.

    "Saya bekerja sebagai tenaga kontrak di Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kapuas Hulu sebagai petugas kebersihan di seputaran Kota Putussibau sejak Juli 2017 lalu," ujar Supri, ditemui langsung disela-sela kesibukannya saat mengambil sampah, di salah satu warung kopi di Jalan M. Yasin, Putussibau, Senin (9/11/2020) sore.

    Supri, saat mengangkut sampah dengan kendaraan operasional roda tiga, milik Dinas tempat ia bekerja.
    Ditanya terkait suka dukanya selama menjalani profesi tersebut, Supri memaparkan, sukanya yakni bahwa profesinya tersebut merupakan tantangan. Dimana tidak semua orang mau melakukannya.

    Sedangkan dukanya yaitu ketika dirinya mengalami kendala pada kendaraan operasional yang ia gunakan, seperti pecah ban saat bekerja.

    Sementara ditanya apakah dirinya tidak malu menjalani profesi tersebut, Supri menyatakan tidak malu sedikit pun bahkan sebaliknya yaitu merasa bangga karena bisa menjadi bagian dalam kebersihan di Kota Putussibau.

    "Saya ini bekerja setiap hari kecuali hari Minggu. Saya tidak malu dengan profesi ini karena saya tidak memiliki keahlian lain, ya mau tidak mau. Intinya saya tidak malu dengan profesi saya ini," terang Supri.

    Adapun terkait fasilitas dari Dinas tempat ia bekerja, khususnya fasilitas pendukung operasional seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), Supri menyatakan bahwa setiap hari bahan bakar ditanggung oleh Dinas yang bersangkutan.

    Sedangkan khusus untuk fasilitas keamanan selama masa Pandemi ini, Dinas tempat ia bekerja juga memfasilitasinya, seperti memberikan masker, anti septik dan kaos tangan gratis.

    Pantauan media ini, sampah-sampah yang diangkut Supri menggunakan kendaraan roda tiga, yang merupakan kendaraan operasional khusus dari Dinas tempat ia bekerja tersebut, diambilnya dari rumah-rumah warga, warung-warung kuliner dan toko-toko, yang sudah dikumpulkan (dikemas) sebelumnya oleh masing-masing pemilik sampah. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan