Recent comments

  • Breaking News

    Unik, Gundukan Tanah Tumbuh di Kantor Desa Batu Lintang

    Foto: Tanah yang tumbuh tepat di tangga masuk Kantor Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Gundukan tanah yang tumbuh di kantor Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, memiliki arti dan makna tersendiri bagi warga yang merupakan mayoritas suku Dayak Iban di Desa tersebut.

    Gundukan tanah itu tumbuh di teras kantor, tepatnya di depan tangga pintu masuk kantor Desa Batu Lintang.

    Kepala Desa Batu Lintang Raymundus Remang, menceritakan asal mula kemunculan gundukan tanah tersebut kepada pimpinan dan wartawan uncak.com saat ditemui di kantornya, Minggu (22/4/2018).

    "Kantor Desa ini dibangun tahun 2009 lalu. Pada tahun 2011, gundukan tanah itu sudah mulai tampak," ujarnya.

    Dikatakannya, sejak kemunculan gundukan tanah itu yakni pada tahun 2011 lalu, sampai saat ini gundukan tanah tersebut tidak pernah dirusak, tetapi malah dijaga atau dipelihara sehingga tumbuh membesar.
    Kantor Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu.
    "Awalnya (2011) tanah itu tumbuhnya kecil. Seiring berjalannya waktu, akhirnya tanah itu tumbuh hingga membesar seperti yang terlihat saat ini," katanya.

    Menurut Raymundus, tumbuhnya gundukan tanah itu dipercaya memiliki makna tersendiri bagi masyarakat setempat, dimana apabila dirusak, maka kemungkinan akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat setempat.

    Demikian pula sebaliknya, apabila dipelihara atau dijaga dengan baik, maka akan berdampak baik pula bagi kehidupan masyarakat setempat.

    Oleh sebab itu, hampir setiap tahun bahkan setiap ada acara-acara besar, warga setempat selalu mengadakan ritual di tempat gundukan tanah yang tumbuh tersebut.

    "Kami meyakini bahwa ada kehidupan tersendiri di dalam tanah yang tumbuh itu. Oleh sebab itu, kami tidak merusaknya, bahkan kami memeliharanya dengan baik seperti rutin mengadakan ritual Bedarak," ungkap Raymundus.

    Raymundus menjelaskan, ritual Bedarak tersebut dilakukan sebagai bentuk keyakinan tersendiri bagi warga di desa tersebut.

    "Setiap ada kehidupan, tentunya tidak boleh diganggu. Sebab apabila diganggu, maka dia juga akan mengganggu kehidupan kita," jelasnya.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan