Recent comments

  • Breaking News

    Pasca Tragedi di Surabaya dan Mako Brimob, Polsek Kalis Siaga 1

    Anggota Polsek Kalis saat melaksanakan piket penjagaan.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Pasca kerusuhan di Mako Brimob Depok disusul dengan aksi teror bom di 3 (tiga) gereja di Surabaya, dan terakhir bom di depan Mapolresta Surabaya, membuat publik geram bercampur marah, sehingga mengutuk aksi biadap tersebut.

    Menyikapi hal tersebut, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Imam Riyadi,SIK.MH memerintahkan seluruh jajaranya untuk Siaga 1 (satu). Tidak terkecuali Polsek Kalis, melalui Kapolsek Kalis Ipda Pebri Pardiansah  bersama anggota Polsek Kalis meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini.

    Sejak peristiwa itu, anggota yang melaksanakan piket, diwajibkan menggunakan rompi anti peluru.

    "Kami melaksanakan Patroli rutin di tempat strategis yang ada di Kecamatan Kalis,dan melaksanakan pengamanan ibadah, baik di gereja maupun di masjid dengan menggadeng anggota Koramil Kalis," ujar Ipda Pebri, sebagaimana rilis yang diterima uncak.com, Senin (14/5).

    Terpisah, Kanit Intel Polsek Kalis Bripka Belmi menyatakan, atas perintah Kapolsek, dirinya melaksanakan deteksi dini dan pencegahan dengan melaksanakan lenggalangan kepada Tomas,Todat,Toga dan setiap ada pertemuan di rumah baca Trans Kalis dan Tekudak.

    "Saya mengajak anak-anak binaan untuk menonton film perjuangan para pahlawan, wajib menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu perjuangan seperti Indonesia Raya, Padamu Negeri, dan lain-lain," katanya.

    Menurut Belmi, dirinya  sungguh sangat prihatin. Dimana akhir-akhir ini aksi terror bom sangat marak di tanah air.

    "Kita tidak mau di Kecamatan Kalis ini kecolongan. Pelaku biasanya merekrut calon yang usia muda yang jiwanya kosong dan menjanjikan mereka surga fiksi. Sebab mereka akan mencuci otak dengan menanamkan paham radikal," pungkas Belmi.

    Sementara itu Ipda Pebri melanjutkan, dijelaskannya, biasanya rekrutmen dilakukan melalui tatap muka, seperti pertemuan suatu kelompok, ada juga rekrutmen melalui media sosial yang kini berkembang

    "Orang-orang yang direkrut cenderung submisif, mudah menerima sesuatu, tidak kritis, dan pendiam,untuk itu mari bersama kita perangi Terrorisme dimulai dari kepedulian kepada keluarga, lingkungan dan segera melaporkan ke pihak yang berwajib jika melihat warga asing yang masuk ke lingkungan masing-masing," pungkasnya.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan