Recent comments

  • Breaking News

    Antisipasi Gangguan Keamanan Jelang Pemilu, Imigrasi Putussibau Gelar Operasi Pengawasan Orang Asing

    Pengecekan dokumen terhadap WNA.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Menjelang Tahun Baru dan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, Kantor Imigrasi Putussibau menggelar operasi pengawasan terhadap orang asing di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Operasi tersebut dengan sandi JAGRATARA.

    Kepala Kantor Imigrasi Putussibau, Uray Aliandri, yang turut serta dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa operasi pengawasan JAGRATARA merupakan kegiatan yang digelar secara serentak oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis Imigrasi di seluruh Indonesia dalam rangka rangkaian pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 serta Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

    "Dalam upaya memperketat pengawasan, petugas imigrasi melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan dan izin tinggal secara lebih teliti di TPI Nanga Badau," ujar Uray Aliandri kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).

    Dijelaskan Uray, langkah-langkah tersebut diambil untuk mengidentifikasi dan memeriksa setiap orang asing yang tiba di TPI Nanga Badau guna memastikan bahwa mereka memiliki dokumen yang lengkap dan sesuai dengan regulasi keimigrasian yang berlaku.

    “Kami meningkatkan kegiatan pengawasan di TPI Nanga Badau ini sebagai langkah preventif untuk mencegah masuknya orang asing dengan dokumen yang tidak sesuai atau tidak lengkap. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban serta keamanan di daerah ini," jelas Uray.

    Uray menyebut, selain pengawasan di TPI Nanga Badau, Imigrasi Putussibau juga telah melakukan pengawasan di titik-titik jalur perbatasan tidak resmi yang dianggap rawan sebagai akses masuk ilegal orang asing di Desa Badau serta melakukan pengawasan administratif terhadap dokumen keimigrasian warga negara asing yang menjadi misionaris pada Yayasan Misi Masyarakat Pedalaman (YMMP) di Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan.

    “Hasil pengawasan pada operasi di TPI Nanga Badau dan jalur perbatasan, tidak ditemukan adanya pelanggaran keimigrasian, sedangkan untuk di Desa Melapi, terdapat sepuluh warga negara asing yang menjadi Misionaris pada YMMP yang terdiri dari lima orang warga negara Amerika Serikat dan lima orang warga negara Inggris. Dua keluarga tersebut menggunakan izin tinggal tetap yang masih berlaku.,” sebut Uray.

    Uray berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, dapat menjaga stabilitas keamanan nasional pada periode natal 2023 serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan menjelang Pemilu dan Pilkada tahun 2024 mendatang.

     "Tentunya kita tidak menginginkan adanya gangguan keamanan menjelang Tahun Baru hingga Pemilu serentak maupun Pilkada," harap Uray Aliandri. (Noto)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    kmiklan