Kasdam XII Tanjungpura Lepas Tim Pengibar 17.845 Bendera Merah Putih Sepanjang Perbatasan Kalbar
 |
| Foto: Kasdam XII Tanjungpura Brigjen TNI Ahmad Supriyadi dan Wabup Kapuas Hulu Antonius L.Ain Pamero, SH, saat melepas keberangkatan tim pengibar 17.845 bendera Merah Putih sepanjang perbatasan di Kalbar. / (Amrin) |
Pemasangan bendera Merah Putih sebanyak 17.845 bendera sepanjang perbatasan ini merupakan pencatatan rekor Museun Republik Indonesia (MURI), yang dimulai dari PLB Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu, dilanjutkan ke desa jelemuk Kabupaten Sintang, PLB Entikong Kabupaten Sanggau, PLB Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang dan berakhir di PLB Temajok Kabupaten Sambas.
Pemasangan bendera terpanjang tersebut dilakukan oleh Tim Merah Putih yang dipimpin langsung oleh Brigjen TNI Widodo Iryansyah, Komandan Korem (Danrem) 121/ABW, dengan menggunakan motor tril sebanyak 20 buah, dan diikuti oleh komonitas motor tril dari pulau Jawa dan Kalimantan yang dijadwalkan selama 4 (empat) hari.
Pembukaan pelepasan tim Merah Putih secara resmi dilepas oleh Brigjen TNI Ahmad Supriyadi, Kasdam XII Tanjungpura Pontianak, dihadiri juga oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero,SH, SKPD serta Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu, Kapolres Kapuas Hulu AKBP Sudarmin, Kejaksaan Negeri Putussibau Rudy,SH, Ketua Tim MURI beserta anggota, Tomas, Todat,Toga dan Toda serta seluruh masyarakat Badau yang hadir sekitar 2 ribu orang, di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PLB) Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (13/8/2016) pada pukul 08.00 WIB.
“Kami masyarakat perbatasan dan Pemkab Kapuas Hulu merasa bangga karena ini yang pertama kali dilaksanakan pemasangan ribuan bendera yang di mulai dari Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu sepanjang perbatasan sampai PLB Temajok Kabupaten Sambas, yang merupakan sejarah bagi kita semua khususnya Negara Indonesia ini,” tutur Wabup Kapuas Hulu Antonius L.Ain Pamero, saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Menurut Anton, pemasangan ribuan bendera tersebut bukan sekedar pencatatan muri, namun ini bukti dari TNI yang selalu dekat dengan masyarakat dan berjuang untuk NKRI, serta komitmen masyarakat Indonesia yang berada di Perbatasan bahwa kita ada, sehingga jangan mau perbatasan ini di obok-obok negara lain. “Jadi kami Pemerintah Daerah dan masyarakat Kapuas Hulu bangga dengan TNI, apalagi Kapuas Hulu dijadikan star dimulainya pemasangan ribuan bendera. Kita buktikan kalau kita masyarakat Indonesi adalah masyarakat yang bersatu dan jangan mau dipermainkan Negara lain apalagi ini tanah air kita,” tegas Anton.
Sementara itu, Kasdam XII Tanjungpura Brigjen TNI Ahmad Supriyadi mengungkapkan, pegibaran ribuan bendera merah putih disepanjang garis perbatasan merupakan sebagian kecil saja, namun apabila terjadi sesuatu di perbatasan kita, maka beribu-ribu lagi akan kita datangkan sebab perbatasan itu merupakan gerbang atar pilar pertahanan NKRI. “Perbatasan ini merupakan bagian dari Indonesia dan harus kita pertahankan," tegas Supriyadi.
Ini masih sebagian kecil yang menuju arah barat, namun masih ada sekitar 2-3 ratus Km lagi dari sini menuju arah timur. “Moga-moga tahun depan akan memulai lagi dari arah sini yang kearah TNBK, biar lebih menantang lagi. Dan ini bukan hanya sekedar pencatatan rekor MURI saja, tapi ini adalah bagian dari generasi-generasi kita untuk menyatakan bahwa kita ada dan cinta tanah air,” pungkas Kasdam XII Tanjungpura.
Dandim 1206/Psb Letkol Kav. Budiman Ciptadi juga mengatakan, bahwa selain pemasangan bendera terbanyak dan terpanjang sepanjang perbatasan, ada juga pernyataan sikap Bela Negara yang akan ditandatangani oleh para tokoh masyarakat, pemuda, agama dan tokoh adat disepanjang perbatasan dan akan langsung diserahkan melalui Dandim kepada Danrem 121/ABW, yang langsung memimpin touring pemasangan bendera tersebut dengan melibatkan komonitas motor trail dari pulau Jawa dan Kalimantan bersama anggota TNI dengan jumlah peserta mencapai 1.000 orang.
Selain itu, terakhir nanti pada puncak rangkaian pengibaran 17.845 bendera merah putih, dilakukan pengibaran bendera terbesar 10x15 meter di Tanjung Datuk yang merupakan titik perbatasan Negara Indonesia-Malaysia di pos nvigasi (mercusuar) yang tidak jauh dari patok A1 yang menjadi batas Negara, tambahnya.
Pengibaran dan pemasangan bendera tersebut dimulai tanggal 13 Agustus 2016 hingga puncaknya tanggal 17 Agustus 2016 . “Sebuah kehormatan bagi kami dapat melakukan kegiatan ini secara baik dan sukses. Tidak luput juga atas dukungan dari semua pihak,” jelas Budiman.
Dalam kegiatan tersebut tampak juga Dantim Badan Intelejen Stategis (BAIS) TNI Badau, Mayor Poltak Saragih bersama satu anggotanya yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembukaan pelepasan tim touring pemasangan bendera terbanyak sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia. “Kita tetap ikut serta dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan baik formal dan informal juga. Sebab, kita juga bagian dari TNI walaupun hanya beranggotakan dua orang saja diperbatasan Badau ini,” kata Poltak, kepada media ini usai acara pembukaan, Sabtu (13/8/16).
Sampai saat ini kita tetap berusaha bersama-sama semua elemen dan lapisan untuk menjaga dan mempertahankan NKRI khususnya diperbatasan Badau Kabupaten Kapuas Hulu. Karena perbatasan merupakan pilar terdepan setiap negara khususnya Indonesia agar pengaruh yang ingin masuk untuk memecah belah kesatuan dan persatuan kita bisa kita antisipasi segera sesuai dengan tugas dan fungsi kami sebagai BAIS TNI.
“Kita sangat mendukung kegiatan ini, sehingga masyarakat khususnya diperbatasan tetap punya semangat bela negara walaupun pengaruh itu datang biasanya berawal melalui pintu-pintu perbatasan yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
[ Amrin ]
About Unknown
Tidak ada komentar