Recent comments

  • Breaking News

    Yonif Raider 641/Beruang Kembali ke Bumi Khatulistiwa

    KRI Teluk Hading yang mengangkut prajurit Yonif Raider 641/Bru bersandar di pelabuhan Dwi Kora Pontianak.
    PONTIANAK, Uncak.com - Setelah melaksanakan tugasnya selama sembilan bulan sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia – Republik Demokrtik Timor Leste (RI-RDTL) di Nusa Tenggara Timur, Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 641/Bru dibawah pimpinan Letkol Inf Wisnu Herlambang selaku Komandan Batalyon (Danyon) sekaligus Komandan Satgas (Dansatgas) kembali ke Bumi Khalistiwa, Minggu (16/4/2017).

    Dengan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Hading dengan nomor lambung 538, dengan jumlah 350 Prajurit Yonif Raider 641/Bru bersandar pada Pukul 10.00 WIB di pelabuhan Dwi Kora Pontianak Kalimantan Barat.

    Komandan Yonif 641/Bru Wisnu Herlambang menjelaskan tentang kegiatan yang dilaksanakan Satgas Yonif Raider 641/Bru di wilayah Nusa Tenggara Timur, bahwa pihaknya tidak hanya melaksanakan tugasnya mempertahankan keutuhan Wilayah NKRI, melainkan juga melaksanakan kegiatan membantu Pemerintah Daerah setempat serta menggelar kegiatan bidang teritorial dalam rangka mempererat kemanunggalan TNI dan Rakyat.

    Prajurit Yonif Raider 641/Bru saat turun dari KRI Teluk Hading di pelabuhan Dwi Kora Pontianak.
    “Menggagalkan barang ilegal diantaranya penyelundupan kendaraan bermotor, yang paling marak adalah penyelundupan bahan bakar minyak, saat mau kembali berhasil mengamankan  tujuh ribu liter BBM yang akan diselundupkan ke Timor Leste,” papar Danyon.

    Selain itu kata Wisnu, Satgas juga selama disana membantu masyarakat dengan memberikan puluhan ribu polibek yang ditanami ubi ungu lalu diserahkan kepada masyarakat disekitar pos-pos serta bersama-sama masyarakat menanam ubi ungu tersebut. “Pembinaan teritorial juga kita laksanakan dengan membagi-bagikan sembako sejumlah 1800 paket," katanya.

    Sementara untuk bidang sosial, Satgas Yonif Raider 641/Bru melakukan pengobatan massal 6.000 masyarakat dan melakukan sunatan massal yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu NTT dengan jumlah 600 pemuda yang ikut sunatan massal,” terang Wisnu.

    Saat ditanya oleh awak media hal apa yang paling berkesan dalam penugasan, Danyon mengungkapkan bahwa Satgas diterima dengan baik oleh masyarakat di daerah penugasan karena itu merupakan bekal awal atau modal awal untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik, ungkap Wisnu Herlambang.  [Pendam Tpr/Red]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan