Recent comments

  • Breaking News

    Jaringan Internet Sering "Sangsot" Hambat Tugas Mahasiswa di Daerah Secara Daring

    Suasana saat Upacara pengibaran Bendera merah-putih, dalam rangka peringatan HUT RI ke-75 Tahun 2020, di halaman kantor Bupati Kapuas Hulu.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir menyatakan, masalah jaringan telekomunikasi (internet), yang sering mengalami gangguan khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, berakibat pada terganggunya pula sistem belajar Dalam Jaringan (Daring/Online) saat ini.

    "Sistem belajar daring/online saat ini juga menjadi tugas kita bersama, terutama terkait masalah jaringan telekomunikasi yang sering mengalami gangguan. Sehingga menghambat para pelajar atau mahasiswa dalam mengerjakan tugas dari guru maupun dosen mereka," kata A M Nasir, kepada wartawan, usai mengikuti detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-75 Tahun 2020 bersama Presiden Joko Widodo, melalui Video Conference (Vidcon), di Pendopo Bupati setempat, Senin (17/8).
    Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir, SH.
    Pada kesempatan tersebut, Nasir berharap, baik kepada dosen maupun kepada guru, agar paham dan mengerti serta memaklumi atas kendala yang dialami oleh pelajar maupun mahasiswa, terutama yang berada di daerah, supaya dapat diberi kelonggaran.

    Sebab, lanjut Dia, apabila mahasiswa tidak mengikuti pelajaran (tugas) daring tersebut, maka sanksinya yaitu akan mengulang kembali pelajaran di tahun berikutnya (tahun depan).

    "Khusus untuk kendala jaringan yang dihadapi oleh mahasiswa di daerah, yang susah itu kadang-kadang Dosen tidak mau tahu, sehingga pelajaran harus diulang di tahun depan bagi yang tidak bisa mengikuti tugas daring tersebut. Padahal kendalanya adalah jaringan telekomunikasi, bukan kesalahan mahasiswa tersebut," terangnya.

    Nasir berharap kepada dosen maupun tenaga pendidik lainnya, agar mengerti dan memaklumi atas kondisi jaringan telekomunikasi di daerah sehingga dapat mengimbangi kondisi tersebut, dengan kebijakan yang berpihak kepada mahasiswa itu sendiri.

    "Ini kondisi riil yang terjadi pada kita di Kabupaten. Bagaimana dengan kondisi mahasiswa atau pelajar yang berada di desa atau di kecamatan. Tentunya lebih miris lagi," ungkapnya.

    Sebagaimana diketahui, selama wabah Covid-19 melanda saat ini, sebagian besar mahasiswa pulang ke kampung halamannya. Sementara di kampung, kendala mahasiswa adalah soal jaringan internet.

    Dengan tidak mendukungnya signal atau jaringan internet, maka mahasiswa tidak bisa mendengarkan materi secara daring dan tidak mengerjakan tugas. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan
    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan