Dua Hari Pencarian, Akhirnya Anak Yang Jatuh di Sungai Siawan Ditemukan
![]() |
Foto ilustrasi. |
KAPUAS HULU, uncak.com - Setelah dua hari dilakukan pencarian terhadap seorang anak laki - laki yang diduga tenggelam di sungai Siawan Kecamatan Bunut Hilir, akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Diketahui korban atas nama Muhammad Azam Ramadhan, berusia 2 tahun, warga Dusun Siawan, Desa Nanga Tuan, Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Benar telah terjadi musibah tenggelamnya seorang anak laki - laki berusia 2 tahun atas nama Muhammad Azam Ramadhan yang merupakan warga Siawan," kata Kapolsek Bunut Hilir, IPDA Yadi.
Menurut Yadi, kronologis kejadian terjadi pada Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 17:30 WIB, dimana kejadian bermula saat korban bersama ibunya (Rina Sulasmi) hendak pulang ke rumah usai mandi di pasiran seberang kampung.
"Dengan menggunakan perahu keduanya tiba di lanting sebelum pulang kerumah. Tapi sebelum keduanya naik keatas pulang kerumah, korban masuk kedalam WC lanting (jamban) saat ibunya sedang mengikat tali perahu," jelas Yadi.
Tak lama kemudian seorang warga atas nama Ahmadi yang sedang mandi di jamban tersebut dan mengetahui korban masuk dalam WC lanting dan mendengar suara air seperti ada benda jatuh, Ahmadi langsung mengecek dan korban sudah tidak ada di dalam WC.
Melihat korban tidak ada di dalam WC dan menduga jatuh ke sungai, spontan pencarian dilakukan oleh Ahmadi dan ibu korban serta warga yang saat itu mengetahui jika korban diduga jatuh ke sungai saat berada di dalam WC lanting, terang Yadi.
"Namun hingga pukul 22:30 WIB korban belum ditemukan," terang Kapolsek.
![]() |
Lokasi kejadian. |
Kami juga setelah menerima laporan dan langsung turun kelapangan bersama warga untuk melakukan upaya pencarian menggunakan jala, pukat, dan penyelaman manual.
"Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, korban akhirnya berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian sekitar 14 meter keesokan harinya pada, Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 09:15 WIB dalam kondisi meninggal dunia," tutur Yadi.
Dari hasil pemeriksaan awal menyatakan tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan. Kejadian ini murni musibah, dimana korban masih balita dan belum bisa berenang. Pihak keluarga juga menyatakan menerima dengan ikhlas dan menolak dilakukan autopsi, terangnya.
"Kami turut berduka cita atas musibah ini. Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu mengawasi anak - anak terutama saat berada disekitar sungai, apalagi kalau anaknya belum bisa berenang," himbau IPDA Yadi.
Penerbit: (Khairul Amrin)
Tidak ada komentar