Recent comments

  • Breaking News

    Meriah, Kurang Lebih 1000 Peserta Hadiri Pembukaan Gawai Dayak di Kapuas Hulu

    Pembukaan Pekan Gawai  Dayak Perdana di GOR Uncak Kapuas Putussibau.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Pagelaran Pekan Gawai Dayak (PGD) perdana (1) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), resmi dibuka, bertempat di GOR Uncak Kapuas, Putussibau, Selasa (24/7/2018).

    PGD perdana tersebut dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Kalbar yang diwakili Asisten 1 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, Alexander Rombanang.

    Hadir dalam pembukaan itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Kapolres Kapuas Hulu, Dandim 1206/Psb, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Ketua Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu, para tokoh agama dan adat Kabupaten Kapuas Hulu, dan para perseta PGD dari berbagai Kecamatan yang ada di Kapuas Hulu lebih kurang lebih 1000 (seribu) orang, serta para tamu undangan lainnya.

    Pekan Gawai Dayak perdana yang diadakan oleh Forum Ketemenggungan Kapuas Hulu itu berlangsung sangat meriah, dengan nuansa adat budaya multi etnis.

    Dalam sambutannya, Asisten 1 Pemprov Kalbar, Alexander Rambonang menyatakan, gawai dayak merupakan hal yang penting dalam mengembangkan sumberdaya manusia.

    "Ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan. Eksistensi kebudayaan Indonesia harus terus diupayakan," tegas Alex.

    Menurutnya, melalui gawai dayak ini, adalah salah satu wujud dukungan masyarakat dayak pada pemerintah dalam pelestarian budaya. Dimana suku Dayak punya keunikan budaya, dengan mengedepankan keimanan pada Tuhan yang Maha Esa.

    Gawai Dayak perdana tahun 2018 tersebut mengusung tema "Menjadikan Seni Budaya Sebagai Media Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

    Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Fabianus Kasim, SH mengatakan, gawai dayak adalah wujud syukur kepada Allah, serta doa untuk memohon berkat dan penyertaan Allah.

    "Dalam setiap penyelenggaraan gawai dayak di Pontianak Kapuas Hulu selalu aktif. Tapi hingga tahun 2017 belum pernah melaksanakan gawai dayak. Untuk menjawab keriduan itu, kita laksanakan gawai dayak sekarang ini," ujar Kasim.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris PGD Kapuas Hulu Petrus Kusnadi mewakili Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas Hulu menuturkan, gawai dayak dalam konteks dahulu adalah ritual syukur atas hasil panen selama satu tahun pertanian.

    "Sekarang gawai adalah bentuk syukur atas bebagai keberhasilan pekerjaan, sesuai profesi kita masing-masing," tuturnya.

    Dikatakan Petrus, gawai tersebut jangan dipandang sebagai seremonial dan hura-hura. Tetapi itu adalah kegiatan yang menjadi ajang silaturahmi masyarakat.

    "DAD sepenuhnya mendukung gawai dayak dari forum ketemenggungan, kami sudah terbitkan surat. Forum ketemenggungan mendapat bansos maka nama kegiatan muncul adalah nama gawai dayak forum ketemenggungan dayak Kapuas Hulu," katanya.

    Petrus menegaskan, DAD Kapuas Hulu belum mengagendakan kegiatan gawai Dayak kabupaten.

    "Berdasarkan musyarawah DAD tahun 2017 lalu, gawai dilaksanakan apabila betang sudah selesai pembangunannya, sekarang betang itu sedang dalam tahap pengerjaan," terangnya.

    Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero yang juga Ketua DAD Kapuas Hulu mengatakan, seni budaya tidak ada sekat. Kesan pluraritas itu disampaikan ke berbagai pihak melalui gawai. 

    "Sekarang ini, semangat melestarikan budaya mulai tergerus oleh teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi itu mempercepat globalisasi mempengaruhi berbagai sisi kehidupan," jelasnya.

    Menurut Anton, teknologi menghubungan kita dengan daerah luas, budaya asing masuk dan budaya daerah mengalami pergeseran. Pengaruh budaya asing yang masuk lewat internet membuat kita lebih tahu budaya asing dan mengikutinya, padahal belum tentu cocok dengan budaya daerah.

    "Komunitas suku dayak adalah kelompok penjaga seni budaya luhur. Pelaksanaan gawai dayak selanjutnya harus lebih semarak, bersama berbagai etnis yang ada," ungkapnya.

    Anton juga mengajak untuk menampilkan keragaman, dan ciri khas Kapuas Hulu.

    "Keragaman dan ciri khas Kabupaten Kapuas Hulu harus kita angkat ke permukaan," tegasnya.  [Apung]

    Editor : Noto

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad

    kmiklan